Jumat, 05 Februari 2010

CHIKA TOMBOY - sebuah cerpen

CHIKA TOMBOY
by : Helmy Fenisia

Dua hari lagi Chika akan merayakan hut-nya yang ke – 17. Kali ini ulang tahun bungsu anak ketiga keluarga Nugraha seorang pengusaha hotel juga akan dirayakan secara besar-besaran seperti kedua kakaknya.
Tidak seperti kakak-kakaknya Cantika dan Chandra yang semangat menyambut pesta ultah mereka, sebaliknya Chika sering merengut. Membuat ketiga sahabatnya Andika, Yudha dan Ryan menggodanya. Pasalnya si tomboy ini dipaksa mamanya untuk mengenakan gaun dan sepatu hak tinggi di pesta ulang tahunnya. Padahal selain memakai rok seragam sekolah, ketiga sahabatnya tak pernah melihatnya memakai rok. Jadi lucu saja membayangkan gadis itu memakai gaun ditambah lagi sepatu hak tinggi.
Sejak seminggu lalu mama sudah menugaskan Cantika untuk menemani Chika mencari sepatu yang cocok untuk dirinya , tapi sudah tiga hari keluar masuk mall tak ada satupun sepatu hak tinggi yang dirasa cocok untuknya.Yang modelnya jeleklah, yang pasti nggak enak dipakailah, seperti sepatu tante-tantelah pokoknya di mata gadis itu tidak ada satu pun yang cocok. Padahal ia belum mencobanya, melihat modelnya saja dia sudah memberi komentar yang memanaskan kuping Cantika.
“Dasar ! kamu ini mau yang model gimana sih Chi, masa ratusan model bahkan mungkin sudah ribuan yang kita lihat nggak ada yang cocok sama kamu. Pakai dulu kek, mana tahu cantik di kaki kamu.” Kakaknya mulai sewot.
“Pokoknya Chika nggak suka sepatu hak tinggi!” Sahutnya.
“Kalau gitu kita cari yang nggak tinggi-tinggi amat. Sesuai selera kamu, tapi harus yang bisa matching sama gaun kamu yang sudah dipesan mama.” Kakaknya berkata. Akhirnya Chika mengalah. Tapi dasar tomboy, tinggi cuma tiga centi saja dia sudah malas mencobanya. Karena kesal Cantika memilih nyerah. Lebih baik mama saja yang menemaninya.
“Sudah dapat?” Mama langsung bertanya ketika melihat keduanya turun dari mobil.
“Belum tuh Ma, nggak tahu Chika mau yang gimana. Semuanya nggak ada yang cocok sama dia. Capek-capekin Tika aja.” Omel kakaknya.
“Ya sudah , nggak apa-apa. Tadi mama lihat di internet ada sepatu dari kristal yang bagus banget dan cocok sama gaun kamu, makanya nggak mikir dua kali mama langsung pesan. Papa juga suka kok sama modelnya. “ Mamanya berkata sambil mengelus rambut anak bungsunya.
“Mama…napa sih harus pake gaun dan sepatu hak tinggi?” Chika menatap mamanya dengan mata berkaca. Hampir menangis dia karena kesal tapi tidak berdaya melawan kehendak mamanya.
“Sayang, kamu ini seorang gadis. Masa kamu mau pakai jas dan sepatu papa?” Sindir kakaknya.
“Tika…” Mamanya menegur Cantika. “Chika sayang, apa yang dikatakan kakakmu memang benar. Kamu ini seorang gadis, anak pengusaha sukses lagi. Nggak ada salahnya kan sekali-sekali kamu pakai gaun. Apalagi di pesta ulang tahunmu sendiri. Masa kamu mau pakai baju T-shirt dan jeans di pesta ulang tahun kamu?”
“Biasanya kan juga gitu Mam, ayolah jangan paksa Chika.”
“Sayang, biasanya mama juga nggak ikut campur kamu ngerayakan dengan cara kamu sendiri, tapi kali ini mama sengaja membuat pesta sweet seventeen buat kamu di hotel papa. Ada tamu-tamu papa, teman-teman mama, juga teman-teman kamu. Masa sih kamu mau pakai pakaian yang biasa aja. Ayolah sayang, sekali ini senangkan mama dan juga teman-teman kamu. Mama juga yakin kalau mereka senang melihat kamu tampil beda.”Bujuk mamanya.
“Lagipula, mana tahu nanti ada yang terkesan sama penampilan kamu dan akhirnya jatuh cinta… “ mama memandangnya dengan senyum menggoda.
“Ah mama, itu sih bukan cinta beneran.” Sahutnya.
“ Ya sudah… Oh ya, gaun kamu sudah sampai tuh. Coba dulu sana.”
“Tika, bantu adikmu mengenakan gaunnya.”
“Ampun…masa Chika disuruh pakai gaun terbuka begini?” Gadis itu kembali hampir menangis. Padahal waktu dia dan mama datang ke perancang mode langganan mama Chika minta dibuatkan yang simple dan jangan terbuka.
“Kan bagus Chi, lagian nggak kebuka banget kok. Cuma belahan di dadanya aja yang sengaja dibuat agak turun. Mungkin karena dada kamu bagus jadi model belahan dada seperti ini lebih pas. Belakangnya sih memang terlalu terbuka. Tapi nggak papalah…kamu nggak panu-an kan?” Goda kakaknya.
“Iya tapi…” Chika hampir tak bisa berkata. Inginnya dia bisa menghilang dari bumi. Apa kata Andrian, Yudha dan Brian nanti?
“Sudahlah, aku yakin ketiga konco-koncomu juga bakal terpana lihat perubahan kamu.” Ucap kakaknya.
“Aku tanya mama dulu, kapan sepatu kamu bisa sampai. Kamu pasti butuh waktu buat ngelatih berjalan dengan sepatu hak tinggi. Makanya Nona, jangan beli sepatu kets melulu. Ntar dikira orang Aditya Nugraha menelantarkan anak bungsunya.”
“Chika mana Tante?” Suara Brian terdengar dari luar kamar. Langsung Chika mengunci pintu kamarnya dan menukar kembali pakaiannya dengan T-shirt yang tadi dipakainya.
“Lho kok?” kakaknya yang baru hendak mengetuk pintu kamarnya heran melihat Chika sudah mengganti pakaiannya.
“Aku turun dulu. Itu nanti saja.” Ucapnya pada kakaknya.
“Gimana? Sudah dapat belum sepatu hak tinggi lu. Gue pinjamkan aja punya mami gue. Pasti pas sama kaki lu.” Tanya Brian dengan nada menggoda.
“Ngejek nih? Ntar gue usir loh!”
“Bukan ngejek. Cuma mau bantu. Tapi pasti lucu ya, kalau Chika pakai gaun and sepatu hak tinggi.” Andrian ikut-ikutan.
“Sialan! Pulang sana, bukan bantuin nyari solusi, ngeledek aja kerjanya.” Gadis itu menimpuk keduanya dengan bantal di kursi sofanya.
“Ngomong-ngomong Yudha mana?”
“Tau tuh! Katanya suntuk lihat muka kamu cemberut melulu seminggu ini.” Jawab Andrian.
Dua hari latihan dengan sepatu tinggi membuat kaki Chika hampir lecet. Bahkan hampir terkilir karena dia tidak hati-hati. Padahal ia berharap kakinya akan terkilir dan butuh perawatan hingga pesta dibatalkan. Tapi dokter berkata tidak apa-apa. Hanya dipijat sedikit dan dioles salap akan sembuh.
Malam ini pesta akan dilaksanakan. Chika berharap akan ada Tsunami kedua. Tapi hanya dia saja yang boleh menjadi korban. Bagaimana kalau dia pura-pura sakit saja? Pikirnya.
“Ma, Chika lagi nggak enak badan nih. “ Gadis itu turun dari kamarnya dengan suara yang dibuat lemah.
“Kalau begitu, lebih baik kamu nggak masuk sekolah hari ini. Biar bisa istirahat, supaya acara nanti malam nggak terganggu. Mama panggilkan Om Bram dulu untuk memeriksa kamu ya.” Ucap mama.
“Ih Mama,” Chika menghentakkan kakinya kesal. “Kenapa sih yang di pikiran mama cuma pesta melulu.”
“Ya enggak sih Sayang, cuma undangannya kan sudah disebar. Tapi mama telepon Om Bram dulu deh.”
“Nggak perlu Ma. Ntar Chika makan obat generik aja.” Sahutnya sambil masuk ke kamar.

Malam telah tiba…….

“Sudah deh Chik, norak tahu ditutupin gitu!” Kakaknya berkata sambil menggeleng tak habis mengerti karena Chika selalu menutup dadanya dengan kedua tangannya.
“Nih , kalo malu pakai selempang ini aja. Begini nih, tapi jangan ditutup rapat gitu, kayak orang kampung aja.” Omel kakaknya.
“Nggak biasa tahu!” Chika balas mengomel.
“Makanya latihan mulai sekarang.” Cantika berkata sambil berjalan memanggil penata rias.
Cantika, bahkan Chika sendiri pangling dengan penampilan barunya. Setelah didandani Chika benar-benar beda. Papa dan mamanya pun tak kalah pangling dengan penampilannya yang tidak biasa ini.
“Wah, gadis dari mana ini, kenalan dong?” Goda Chandra kakak laki – lakinya. Membuat Chika tersipu.
“Gile Chi, kalo lu bukan adik gue, bakal gue tongkrongi terus nih.” Ucap Chandra.
“Udah, ntar terlalu dipuji luntur bedaknya.” Sahut Cantika. “Sekarang acara sudah boleh dimulai Mam. Chika sudah siap kok.” Perlahan Cantika membawa adiknya keluar dari salah satu kamar hotel milik ayahnya. Dengan susah payah ia membiasakan dirinya berjalan dengan sepatu hak tingginya.
“Ati-ati, awas ntar terkilir beneran.” Kakaknya mengingatkan.” Jalannya yang santai aja.”
Saat Chika tiba di ruang pesta semua mata memandang kagum padanya. Bryan, Andika bahkan Yudha hampir tak mengenalinya. Gadis itu terlihat sangat anggun dengan gaun pesta hitam yang dikenakannya. Rambutnya ditata dengan bagus sesuai dengan bentuk wajahnya yang oval. Make-upnya juga tidak terlalu tebal.
Chika benar-benar berubah menjadi gadis yang anggun dan dewasa. Tapi Yudha lebih suka dengan Chika yang biasanya. Meski kedua sahabatnya heboh dengan penampilan Chika yang berbeda hari ini.
Cowok itu juga bisa melihat kalau Chika tidak nyaman dengan penampilannya malam ini. Meski bibirnya menebar senyum , tapi dia dapat menangkap rona ketidak bahagiaannya di mata gadis itu. Bahkan Chika nyaris tidak beranjak dari tempatnya meski pun papanya mengajak gadis itu berdansa.
Saat acara sudah berjalan, Yudha mencari Chika yang tiba-tiba menghilang. Di belakang hotel Yudha melihat Chika duduk di samping kolam ikan ditemani sebuah lampu taman.
“Si tomboy yang berubah jadi putri.” Kalimat yang membuat Chika berpaling.
”Yudha, ngapain di sini?”
“Aku juga mau bertanya, kok yang punya acara malah ngacir. Kenapa nggak di dalam?”
“Malas! Kau tahu kan aku nggak suka pesta. Nggak suka berpenampilan begini.” Ucap Chika bersungut. “ Dan sepatu sialan ini telah membuat kakiku lecet.” Chika membuang sepatunya ke kolam.
“Hei, bagaimana nanti kalau kamu mau kembali ke dalam, telanjang kaki?” Yudha berjalan ke sisi kolam yang lain untuk mengambil sepatu Chika.
“Nih. Kalau mau bertindak harus mikir dulu!” Ucapnya pada gadis itu .
“Apa…apa aku benar-benar cantik malam ini?” Chika memberanikan diri bertanya pada Yudha. Cowok itu memandangnya lekat membuat gadis itu menunduk. Padahal sudah tiga tahun dia dan cowok itu bersahabat. Tapi rasanya berduaan begini baru kali ini.
“Kau ingin aku jujur?” Yudha bertanya.
“Ya.”
“Malam ini kamu benar-benar cantik.” Ucap Yudha.
“Tapi malam ini aku tidak melihat Chika yang ceria, Chika yang penuh semangat. Chika yang sekarang aku lihat sangat lain. Dan kalau boleh jujur, aku lebih suka Chika yang biasanya.” Yudha berkata.
“Ya…” Chika berkata sambil menghembuskan nafas berat.” Jujur saja aku juga merasa kalau hari ini aku telah berubah menjadi orang lain. Meski orang-orang memuji tapi aku tidak bisa menikmati setiap pujian bahkan semakin tersiksa. “
“Tapi sekali-sekali nggak salah kok menyenangkan orang tua. Betul kan?” Yudha berkata sambil tersenyum. “Ayolah, jangan cemberut terus. Sepatu ini ..pakailah beberapa menit lagi. Setelah itu buanglah, atau berikan pada orang lain.”
“Sekarang kita harus masuk sebelum keluargamu bingung mencarimu. “
“Trims, You’re my best friend.” Chika berkata sambil berdiri dan memakai sepatunya. Tapi baru beberapa langkah dia beranjak..
“Eh Chika…pulang nanti..bolehkah aku mengantarmu?” Yudha berkata sambil memasukkan tangannya ke saku celana. Berusaha menghilangkan salah tingkahnya.
Chika memandang Yudha dengan wajah bersemu merah. Tapi tak lama kemudian mata bulatnya mengerjap nakal.
“Bagaimana kalau sekarang?”
“Tapi pestamu?”
“Biarin aja.”
“Tapi Chika…” Gadis itu menarik tangannya. Dilepaskannya sepatu kristalnya dan melemparkannya ke kolam yang lebih besar . Keduanya berlari sambil tertawa bahagia. Chika tak peduli pada sepatu kristal hak tingginya, pada kemarahan mamanya, keheranan kakaknya atau teman-temannya. Awal pesta sudah dia jalani, biarlah mereka yang mengakhirnya. Chika hanya ingin mendapat kebahagiaan. Kebahagiaan yang hanya dimengerti olehnya. Selamat tinggal sepatu hak tinggi, selamat tinggal pesta mewah, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, teriaknya senang.

1 komentar:

  1. http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-4-tipe-hubungan-cinta-anda.html
    http://infotaipanbiru.blogspot.com/2018/08/taipanqq-apa-mungkin-memaafkan-mantan.html


    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus